Kamis, 12 April 2012

PEMBIAYAAN SEKTOR MIKRO DAN PEMBIYAAN COORPORATE


1.      PEMBIAYAAN SEKTOR MIKRO DAN PEMBIYAAN COORPORATE

A.      Pengertian Sektor Mikro
Sektor Mikro dalah Peluang Usaha Produktif milik orang perorangan atau badan Usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang . No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-.

B.     Pengertian Coorporate
Secara etimologi corporate  dalam bahasa Belanda yaitu corporatiedalam bahasa inggris Corporation, dalam bahasa Jerman Korporation,  berasal dari kata latin corporatio” dari kata kerja “corporare”, yang banyak dipakai orang pada jaman abad pertengahan atau sesudah itu. Corporate sendiri berasal dari kata “corpus” (Indonesia=badan), yang berarti memberikan badan atau membadankan. Dengan demikian maka akhirnya “corporatio” itu berarti hasil dari pekerjaan membadankan, dengan lain perkataan badan yang dijadikan orang, badan yang diperoleh dengan perbuatan manusia sebagai lawan terhadap badan manusia, yang terjadi menurut alam.

2.      DARI KEDUA PEMBIAYAAN TERSEBUT YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN

Jika melihat  mana yang kebih menguntungkan antar pembiyaan sektor makro dan pembiayaan corporate keduanya memiliki sisi positive dan negative nya masing-masing.
tetapi apabila di bandingkan antara keduanya pembiayaan Sektor Makro yang lebih menguntungkan karena perusahaan makro kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar, pemegang penting dalam kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, penciptanya pasar baru dan sumber inovasi, dan menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.

3. TANTANGAN DARI PEMBIAYAAN SEKTOR MIKRO DAN PEMBIYAAN COORPORATE

Tantangan dari sektor mikro yaitu:

Banyaknya perusahaan baru yang bermunculan serta terbatasnya sumberdaya produktif  dan rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi. sehingga menjadi tantangan buat sektor mikro agar tetap bisa bertahan.

Tantangan dari Coorporate yaitu:

walaupun dalam corporate lebih banyak investasi dan hidup  terus menerus tetapi di sisi lain juga memiliki tantangan yaitu biaya pembentukan relative tinggi setra kepemilikan mudah berpindah sehingga sering mengalami kebijakan perusahaan.


Daftar Pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar