Sabtu, 04 Juli 2015

PSAK



PERBEDAAN PSAK 1 DAN PSAK 56


Ø  Perbedaan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan PSAK No. 1 Tahun 2009
Terdapat perubahan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan PSAK No. 1 Tahun 2009. Perubahan tersebut didasarkan atas:
1.      Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
2.      Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
3.      Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 Tahun 2010 yaitu pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif
4.      Sikronisasi dengan IAS terkait format
5.      Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang semua standar
6.      Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini
7.      Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1.

Berikut beberapa perubahan yang terjadi dalam hal judul laporan, definisi, komponen laporan keuangan, informasi komparatif dan penyajian penghasilan komprehensif lain:
Hal
PSAK 1 2013
PASAK 1 2009
Judul Laporan
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Definisi
Tidak memberikan definisi:-Laba Rugi-Pemilik-Penyesuaian ReklasifikasiTotal Laba Rugi Komprehensif
Memberikan definisi:-Laba Rugi-Pemilik-Penyesuaian ReklasifikasiTotal Laba Rugi Komprehensif
Komponen Laporan Keuangan
-Laporan posisi keuangan-Lapoean laba rugi dan penghasilan komprehensif lain-Laporan perubahan ekuitas-Laporan arus kas-Catatan atas laporan keuangan-Informasi komparatif
-Laporan posisi keuangan-Laporan laba rugi komprehensif-Laporan perubahan ekuitas-Laporan arus kas-Catatan atas laporan keuangan
Informasi Komparatif
-Informasi komparatif minimum-Informasi komparatif tambahan
Tidak terdapat pengaturan
Penyajian Penghasilan Komprehensif Lain
Disajikan berdasarkan kelompok:1. Pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi
Disajikan dalam kelompok Penghasilan komprehensif lain



Ø  Perbedaan antara PSAK No. 56 Tahun 2010 dengan PSAK No. 56 Tahun 1999

PSAK 56 (2010)
PSAK 56 (1999)
Ruang Lingkup
Penyajian laba per saham hanya boleh disajikan pada laporan laba rugi tersendiri, jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporan laba rugi tersendiri.    
Tidak diatur
LPS Dasar dan Dilusian
LPS Dasar dan Dilusian dihitung atas:
  • Laba atau rugi yang dapat diatribusikan dan,
  • Jika  disajikan, labaatau rugi operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepemegang saham biasa entitas induk. 
Laba per saham dasar dan dilusian dihitung atas laba atau rugi yang dapat diatribusikan.           

PSAK 56 (2010)
PSAK 56 (1999)
Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas 
Mengatur kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas pilihan entitas (at theentity’soption) dan pilihan pemegang kontrak (at theholder’soption).          
           
Tidak diatur
Opsijual yang diterbitkan (written put option)     
Mengatur perlakuan kontrak yang mewajibkan entitas membeli kembali sahamnya (misalnya writtenputoption, forward purchase contract)            
Tidak diatur

Jumat, 03 Juli 2015

AKUNTANSI INTERNASIONAL



1.        Kembangkan mengenai kompetisi Global?
globalisasi adalah suatu proses dimana masyarakat dunia menjadi semakin terhubungkan (interconnected) satu sama lainnya dalam berbagai aspek kehidupan mereka baik dalam hal budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan. Akibatnya, dunia saat ini telah menjadi sebuah pasar global, bukan hanya untuk barang dan jasa, tetapi juga untuk penyediaan modal dan teknologi. Dengan keterkaitan antara satu negara dengan negara lainnya ini, salah satu implikasi yang muncul adalah ketatnya persaingan antar bangsa, baik dalam hal produk barang dan jasa, kapasitas sumber daya manusia, maupun dalam hal penyediaan fasilitas dan prosedur yang memadai untuk kegiatan investasi dari negara tertentu. Jika suatu negara tidak memiliki basis keunggulan berbanding (comparative advantage) apalagi keunggulan bersaing (competitive advantage), maka dapat dipastikan bahwa negara tersebut akan tergilas oleh negara lain, sehingga pada gilirannya, secara internasional akan menempatkan negara tersebut pada posisi terbelakang.

2.        Jelaskan mengenai internasionalisasi pasar modal?
Internasionalisasi atau yang sering disebut dengan Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya secara global. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat. Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.

Pasar modal
Pasar modal merupakan salah satu bisnis investasi yang menjadi pusat kegiatan utama dihampir semua negara-negara di dunia ini. Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (lender). Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang dimaksud disini adalah surat berharga atau saham. Bisnis investasi merupakan sebuah bisnis yang menjadi primadona di berbagai negara-negara di dunia. Bahkan bisnis tersebut melibat keuangan berbagai perusahaan-perusahaan besar lainnya. Di Indonesia pasar modal merupakan pusat kegiatan yang menjadi jejaring bagi beberapa perusahaan besar dan para pemilik modal. Akibatnya, kegiatan pasar modal di Indonesia sudah menjadi salah satu devisa negara yang cukup penting. Perpindahan  dana dari suatu negara ke negara lainnya terasa lebih mudah dan cepat, demikian pula halnya dengan efek. Internasionalisasi pasar modal ini akan meningkatkan kebebasan pemodal untuk menentukan pola bisnisnya, memilih lingkungan hukum yang dia sukai untuk tujuan investasinya.
            Pada saat ini investasi makin berkembang di dunia. Perkembangan investasi makin meningkat di tiap tahunnya dan merupakan suatu hal yang menguntungkan juga untuk masa depan. Seperti yang kita ketahui, bahwa sekarang ini merupakan era globalisasi dimana tidak ada batas antar Negara dan mewajibkan kita untuk tidak hanya mengetahui perkembangan di Negara sendiri tetapi di Negara luar. Jenis investasi sendiri itu banyak sekali, investasi tidak hanya dalam bentuk saham dan obligasi. Contoh investasi lainnya seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan. Investasi – investasi tersebut akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang.
Internasionalisasi mempunyai pengertian yang sama dengan globalisasi. Internasionalisasi awalnya merupakan hasil evolusi dari globalisasi dibidang ekonomi dan perdagangan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi percepatan internasionalisasi, yaitu :
1.  Teknologi : Revolusi transportasi, revolusi komunikasi, revolusi teknologi informasi dan revolusi komunikasi informasi
2.  Lingkungan : politik, ekonomi, hokum perundang – undangan dan teknologi

Internasionalisasi Modal dan Investasi
Faktor yang banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Federasi Pasar Modal Dunia ( World Federation of Exchanges ) melaporkan bahwa perusahaan domestik mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun dibeberapa pasar lainya selama masa-masa dekade sekarang, yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah sebagai berikut :
A.    Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalamai pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990 pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
B.     Asia
Asia diperkirakan akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. RRC (Republik Rakyat Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara- negara “ Macan Asia “ mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa krisis keuangan di Asia menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di Asia dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini. Ditambah lagi pendapat dari kritikus mengenai lemahnya pengukuran akuntansi, pengungkapan dan standar auditing serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut. Namun demikian prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di perekonomian Asia.
C.    Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa continental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi cirri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.
Dampak Internasionalisasi
Beberapa keuntungan dari internasionalisasi pasar modal bagi investor adalah:
Pertama, dengan semakin banyaknya investor lokal yang melakukan investasi di pasar internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah. Hal ini dapat terjadi karena investor domestik dan investor asing dapat membeli dan menjual saham lokal dan saham asing yang pada gilirannya merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi penurunan risiko dari saham-saham lokal. Dalam bahasa CAPM (Capital Asing Pricing Model) dikatakan bahwa beta saham tersebut menjadi lebih rendah.
Kedua, meningkatnya abnormal return khususnya sebelum deregulasi pasar modal dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena investor telah mengantisipasi liberalisasi ini. Penelitian yang dilakukan oleh P. Henry dalam Journal of Finance 2000 memperlihaikan bahwa dalam 8 bulan sebelum pengumuman dilakukan maka terbentuk abnormal return sebesar 3,3% per bulan.
Ketiga, devidend yield (DIP) juga mengalami penurunan yang berarti telah terjadi penurunan dalam biaya modal, walau pun efeknya relatif kecil (penelitian ini dilakukan oleh Bekaert dan Harvey dalam Journal of Finance 2000).
Keempat, negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang tinggi setelah dilakukannya liberalisasi pasar modal (P. Henry 2000). Terlepas apakah urutan deregulasinya telah dilakukan dengan benar atau tidak.
Kelima, terjadi peningkatan dalam disclosure dari emiten yang pada gilirannya akan meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi. Selain itu juga akan tercipta jumlah investor yang lebih banyak, meningkatkan perdagangan saham dan membuka kesempatan baru bagi emiten untuk memperoleh modal baru.

Relevansi                                                                                     
Pertama, emiten dari pasar modal yang kapitalisasi pasarnya lebih besar cenderung tidak akan mau mencatatkan sahamnya di pasar modal yang kapitalisasi pasarnya lebih kecil. Penelitian Barclay, Litzenberger, dan Warner (Review of Financial Studies, 1990) membuktikan bahwa variasi dan return perusahaan Amerika yang tercatat di Tokyo tidak mengalami perubahan setelah tercatat di Tokyo Stock Exchange.
Sebaliknya variansi dari return perusahaan-perusahaan Jepang yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) justru mengalami peningkatan sebesar 28%. Berdasarkan hipotesa likuiditas dikatakan bahwa semakin besarnya variansi memperlihatkan bahwa likuiditasnya (volume) perdagangan menjadi lebih baik..
Kedua, listing antar bursa efek akan menguntungkan bursa efek yang memiliki transparansi dan biaya transaksi yang paling baik dan murah lihat Domowittz, Glen dan Madhavan (Journal of Finance 1998). Selain mengembangkan model teoritis mereka juga melakukan studi empiris yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan volatilitas di Bursa Mexico setelah emitennya tercatat di Amerika Serikat, dan likuditas di Bursa Mexico ternyata mengalami penurunan khususnya bagi saham-saham yang dapat ditransaksikan oleh investor asing dan lokal.
Kembangkan mengenai Kompetisi global dan mengenai internasionalisasi pasar modal
Akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum komite standar akuntansi internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi internasional menjadi makin pesat pada tahun 1990an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan. Upaya harmonisasi melibatkan para penentu standar akuntansi, pengatur pasar surat berharga, bursa efek, dan pihak penyaji atau pengguna laporan keuangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahan-perusahaan di dunia, merupakan kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi.
Standar yang terhamonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Konvergensi stansar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerjasama antara IASB. Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dann konvergensi sangat terikat erat. Konvergensi akuntansi mencakup konvergensi (1) standar akuntansi, (2) penyajian yang terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaann go public, dan (3) standar audit.

Manfaat Konvergensi Internasional
pada April 2005, Nicolaisen menulis:
kekuatan kunci yang menyokong susunan standar akuntansi yang diterima di seluruh dunia adalah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari padar modal di semua Negara dan hasrat Negara-negara untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil dan tidak terdendat-sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan kepercayaan dan pemahaman tingkat tinggi dari para investor. Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaann yang lebih. Jika lapojran keuangan suatu perusahaan di susun dengan mengacu pada standar akuntansi yang tidak berkualiatas  tinggi atau standar akuntansi yang tidak dikenal oleh investor, maka investor tersebut tidak akan dapat sepenuhnya memahami prospek perusahaan sehingga akan mengakibatkan premi berisiko dalam berinvestasi di perusahaan yang bersangkutan. Surat kabar terkini mengusulkan “ global GAAP ( prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain:
·         Standar lapojran keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia  dapat meningkatkan efesiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
·         Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
·         Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusann mengenai marger dan akuisisi area usaha.
·         Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat di transfer tanpa batasan keseluruh dunia.
·         Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Singkatnya, sebagian besar argument mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
INTERNASIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD
Internasional Accounting Standards Board (IASB), merupakan badan penetapan  standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan Negara dan direstrukturasikan pada tahun 2011. IASB memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Mengembangkan, untuk kepentingan publik seperangkat standar akuntansi dunia yang  berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menurut informasi berkualitas tinggi, trjansparan, dan sebnading mengenai lapojran keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahan-perusahaan pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
2.      Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
3.      Memperhatikan kebutuhjan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangna ekonomi guna memenuhi tujuan (1) dan (2)
4.      Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi disetiap Negara serta standar akuntansi internasional dan standar pelaporan keuangan internasional.
IASB menjadi wakil dari organisasi akuntansi yang ada disekitar 100 negara.  IASB yang telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya ditahun 2001. Kepengurusan IASB yang telah diubah antara lain:
1.      Dewan pengurus
2.      Badan Pengurus IASB
3.      Dewan Penasehat Standar
4.      International Financial Reporting Interpretations Commite (IFRIC)
INTERNATIONAL ORGANIZATION OF SECURITIES COMMISSIONS (IOSCO)
International Organization Of Securities Commissions (IOSCO) terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk:
·         Bekerja sama bersama untuk memejukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efesiensi, dan baik.
·         Bertukar informasi tentang pengalaman setiap Negara guna memajukan perkembangan pasar domestic
·         Menyatukan usaha setiap Negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas disetiap Negara.
·         Saling membantu memajukan interritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
Secara bersama, anggota IOSCO bertanggung jawab mengatur lebih dari 90% pasar sekuritas pasar modal.
INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTING (IFAC)
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari dari 160 anggota di 120 negara, yang mewakili lebih dari 2,5juta akuntan. IFAC memiliki misi yaitu memperkuat profesi akuntansi diseluruh dunia dan memberikan peranan terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan menajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan public dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standar dan panitia kerja. Badan Penyusunan Standar IFAC adalah:
·  International Accounting Education Standards Board
·  International Auditing Dan Assurance Standards Board
·  International Ethics Board For Accountants
·  International Public Sektor Accounting Standards Board

KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTAR PEMERINTAH PERSEIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM INTERNASIONAL STANDARDS OF  ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompojk kerja antar pemerintahan yang berdediksi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hokum, cita-citanya adalah menunjukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelapojran badan hukum, begitupun untuk meningkatkan pengungkapan pada Negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
ORGANIZATION FOR ECONOMIC COORPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar Negara industry). Badan OEDC bernama dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok kerja. OECD memublikasikan tren pasar keuangan dua kali setahun. Kegiatan penting lainnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor Negara maupun swasta.








  

DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek.2010.International Accounting Edisi 6 Buku 1. Jakarta.Salemba Empat.